body

Wednesday 13 December 2017

Cerpen Pemakaian Bentuk Terikat "maha"

Karya: Desy Arruan

Dua mahasiswa yang saat ini sedang mngerjakan terlihat begitu kebingungan dalam membaca buku, sepertinya mereka sedang mengerjakan tugasnya. Saya menghampiri mereka karena salah satu dari mereka adalah teman sekampung saya di Toraja. Saya pun menghampiri mereka dan menyapa mereka. “Hai, lagi mengerjakan apa?”, kataku. “Hai, Kak, nih lagi mengerjakan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia, tugasnya agak berat dan sulit dipahami menurut kami, kata Desy Arruan, teman satu kampungku itu. “Oh, ya! Sini saya bantu, “kataku. “Wah, dengan senang hati, Kak!” terlihat senyum dari bibir mereka.
Saya: (sambal mengambil dan menatap tugas yang sedang mereka kerjakan) Oh, tentang Ejaan Bahasa Indonesia, ya?
Desy: iya, Kak! (sambil mengangguk)
Saya: bagian mana yang kalian tidak pahami?
Asry (teman Desy) yang bagian pemakaian bentuk maha, Kak!
Saya: Ok, perhatikan, ya!
Sambil melihat catatan yang ada di buku tersebut dan mendengarkan penjelasan saya, terloihat keseriusan mereka memperhatikan yang saya jelaskan.
Saya: Bentuk maha adalah kata terikat dengan kata lain, artinya kata maha harus diikuti oleh kata dasar, kecuali kata Esa, contoh: mahasiswa, Mahakuasa, Mahabesar, Mahaagung, Mahakaya. Maha Esa ditulis terpisah, karena Esa diberi pengecualian pada aturan PUEBI. Kalau menurut saya pribadi Esa adalah sifat Tuhan yang hanya dimiliki oleh Tuhan, berbeda dengan sifat Tuhan yang lain, misalnya, besar, kuasa, agung, dll. Selanjutnya untuk kata turunan, apabila bertemu dengan bentuk maha penulisannya ditulis terpisah, contoh: Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Pengampun, dst.
Desy: O, …  begitu? Sekarang saya paham, Kak. Terima kasih banyak ya, Kak, atas penjelasannya!
Saya: Oke deh, kalau ada tugas mata kuliah lain silakan ditanyakan, kita akan sama-sama belajar dan menyelesaikan tugas.


Monday 11 December 2017

MANTRA BUGIS MAKASSAR

MANTRA/ DOANGANG (doaG)

ANDI SAHTIANI JAHRIR

Mantra sebenarnya lebih sesuai digolongkan ke dalam bentuk puisi bebas, yang tidak terlalu terikat pada aspek baris, rima dan jumlah kata dalam setiap baris. Dari segi bahasa, mantra biasanya menggunakan bahasa khusus yang sukar dipahami. Adakalanya, dukun atau pawang sendiri tidak memahami arti sebenarnya mantra yang hanya memahami kapan mantra tersebut dibaca dan apa tujuannya.
Dari segi penggunaan, mantra sangat eksklusif, tidak boleh dituturkan sembarangan, karena bacaannya dianggap keramat dan tabu. Mantra biasanya diciptakan oleh seorang dukun atau pawang, kemudian diwariskan kepada anak keturunan, murid ataupun orang yang ia anggap akan menggantikan fungsinya sebagai dukun. Kemunculan dan penggunaan mantra ini dalam masyarakat Melayu, berkaitan dengan pola hidup mereka yang tradisional dan sangat dekat dengan alam. 
Oleh sebab itu, semakin modern pola hidup masyarakat Melayu dan semakin jauh mereka dari alam, maka mantra akan semakin tersisihkan dari kehidupan mereka. Pada dasarnya, mantra terdiri atas beberapa macam berdasarkan jenis dan fungsinya. Di antaranya, mantra bercocok tanam, mantra pengasih, mantra melaut, dan lain sebagainya. Mantra jenis apa pun diyakini memiliki fungsi tersendiri sesuai dengan keyakinan pemakainya. Mantra bercocok tanam misalnya, mantra ini digunakan dalam kaitannya dengan kegiatan bercocok tanam. Demikian pula halnya dengan mantra melaut. Mantra ini digunakan khusus ketika sedang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan melaut.
Adapun cara penulisan untuk mempermudah memahami pappasang sebagai berikut :
a.       Bagian a, ungkapan secara sempurnah dalam aksara lontara dan latin
b.      Bagian b, ungkapan yang kata-katanya bardasarkan arti yang sebenarnya.
c.       Bagian c, arti yang sebenarnya secara bebas dan seterusnya uraian makna dan arti ungkapan.

1.      Mantra Kekuatan

a.    Ø¨ِسْÙ…ِ اللّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِÙŠْÙ…ِ nbi muhmm mcji etldku eap bgian tnea. eap bgian ael auhea ai trnk ku meteGk aoRoku mseR aiynritu puaGtal. eslo nbi muhma aoRoku meketni.

 

Bismillahirrahmanirrahim. Nabi Muhammad mancaji teladanku eppa bagianna tanae, eppa bagianna ale uhae ia taranakka ku matengekka ondrokku masandre iyanaritu puangata’ala, selong Nabi Muhammad ondrokku makatenni.

b.    Dengan menyebut nama Allah Swt., Nabi Muhammad SAW, yang menjadi teladanku empat bagian tanah, empat bagian badan air yang menjaga saya disetiap capekku tempatku bersandar Allah Swt, dan Nabi Muhammad tempat aku berpegang. 

c.    Pembacaan Mantra ini merupakan mantra yang digunakan untuk membuat tulang kuat agar tidak mudah lelah. Mantra ini dilafazkan dalam rangka untuk meminta kesehatan badan dalam beraktivitas sehari-hari. Seperti pada umumnya, mantra ini pun dimulai dengan basmalah. Hal ini menunjukkan bahwa segala usaha dan upaya yang dilakukan oleh pengguna mantra diserahkan sepenuhnya kepada kekuasaan Allah Swt.
Larik pertama, Bismillahirrahmanirrahim berarti “dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Nabi Muhammad mancaji teladakku pada larik ini memiliki makna bahwa segala perbuatan dan tingkah laku yang diperbuat semua berdasarkan perkataan Nabi Muhammad, Nabi yang menjadi pilihan Allah Swt. untuk menerima wahyunya.
Kata eppa bagianna berarti “empat bagian”. Kata tanae berarti “tanah”, tanah merupakan permukaan bumi. Eppa bagianna pada larik keempat sama artinya pada larik ketiga yaitu “empat bagian”. ale yang berarti “tubuh”, tubuh adalah keseluruhan jasad sembilan manusia atau binatang dari ujung kaki sampai ujung rambut. Uhae yang berarti air, yang menjadi sumber kehidupan makhluk hidup. Ia tarana’kenga pada kata ini terdiri dari dua kata yang berbeda makna, tarana berarti “yang menjaga”, dan nga berarti saya. Kumatengeka berarti “disetiap capekku”. Ondroku masandreberarti “tempatku bersandar”. Allah ta’ala yaitu Allah Swt, Allah ta’ala adalah sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sebagai yang Maha Kuasa atau Maha Perkasa penguasa jagat raya ini. Kata ondrokku makatenni berarti “tempatku berpegang”. Nabi Muhammad yang berarti “Rasulullah SAW” yang ditugaskan oleh Tuhan untuk menyampaikan ajaran agama Islam.
Pembacaan mantra di atas sesungguhnya sudah mengimplikasikan keinginanan si pembaca mantra untuk memperoleh pertolongan dari Tuhan. Pertolongan yang dimaksudkan dalam hal ini adalah berupa kesehatan tubuh\ yang kuat. Mantra ini juga menggambarkan sikap penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan dan Muhammad SAW sebagai rasul yang dipercaya oleh-Nya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada umat manusia. `Kalimat ini mengimplikasikan kepada Allah Swt sebagai tempat bersandar diri memohon pertolongan dan perlindungan, Nabi Muhammad sebagai teladan dan pedoman hidup bagi umat manusia. Semua yang terjadi di dunia adalah karena kehendak-Nya. Allah taala adalah pencipta seluruh jagad alam dan yang berhak untuk menentukan segala sesuatu yang menjadi kehendak-Nya. Kepada-Nyalah semua makhluk harus tunduk dan taat dengan segala perintah dan larangan-Nya, dan memohon perlindungan serta kesehatan jasmani dan rohani. Jiwa dan raga ini adalah milik-Nya, kapanpun Dia dapat membuatnya sakit dan kapanpun dapat mengambilnya. 
(http://kasriah94.blogspot.com/2013/01/tugas-makalah-mantra.html)

2.      Mantra Keselamatan

a.     Ø¨ِسْÙ…ِ اللّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِÙŠْÙ…ِ

puaGtal pekdo Nwku

muhm pekdo atiku
sinin auniaekeG
psitaik kern puaGtal
sinin blai
ealo nttup ri aiy
mutulkblk kern puaGtal
w bl an blgn mmea

Bismillahirrahmanirrahim
Allah taala pakedo nyawaku
Muhammad pakedo atikku
Sininna uniakengnge
Pasitaika karena puangata’ala
Sininna balai
Elo natattuppaq ri iya
Mutulakabbalaqka karena puangata’ala
Wa balaq ana wa balagana mamaeng

b.    Bismillahirahmanirahim
Allah yang menggerakkan nyawa saya
Muhammad yang menggerakkan hatiku
Semua yang kuniatkan
Pertemukan saya karena Allah Swt.
Semua rezeki
Akan tertumpah padaku
Saya memohon karena Allah Swt.

c.              Allah taala pukedo nyawaku terdiri dari kata Allah yang berarti Allah Swt. Allah taala adalah sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sebagai yang Maha Kuasa atau Maha Perkasa. Kata Allah taala dalam bahasa Arab adalah sebutan untuk Sang Khalik atau Sang Pencipta sebagai pujian atau sembahan manusia. Kata ini kemudian diserap ke dalam bahasa Bajo dan digunakan dalam penggunaan mantra. Kata pukedo berarti “yang menggerakkan”. Kata pukedo dapat pula berarti bahwa yang menggerakkan itu memiliki kemampuan, kesanggupan, dan daya sehingga bisa melakukannya. Artinya, dari sesuatu yang awalnya tidak bergerak atau memiliki daya menjadi dapat bergerak berkat kemampuan yang dimiliki oleh yang menggerakkan. Kata nyawaku berarti “nyawaku”. Nyawa dapat pula disamakan dengan roh karena nyawa inilah yang menjadikan suatu makhluk dapat dikatakan hidup dan bernafas. 
Muhammad pukedo atikku artinya “Muhammad yang menggerakkan hatiku”. Larik ini terdiri dari tiga kata, yaitu Muhammad, pakedo, dan atikku yang memiliki arti masing-masing. Kata Muhammad berarti Muhammad. Kata ini merupakan sebuah nama nabi, yaitu nabi Muhammad SAW yang ditugaskan oleh Tuhan untuk menyampaikan ajaran agama Islam. Kata pakedo berarti yang menggerakkan. Kata ini juga terdapat pada larik kedua mantra ini. Kata pukedo pada larik kedua dan ketiga memiliki arti yang sama, yaitu “yang menggerakkan”. Kata atikku berarti “hatiku, merupakan organ terpenting dalam tubuh manusia, letaknya dekat dengan jantung. 
Pada larik keempat berbunyi sininna uniakengnge berarti “semua yang kuniatkan”. Kata sininna berarti “semua, segala sesuatu yang berhubungan dengan, atau keseluruhan bagian”. Kata uniakengnge berarti “yang kuniatkan”, sesuatu yang menjadi keinginan dan harapan. 
Pasitaika karena Allah taala artinya “pertemukan saya karena Allah Swt”. Kata pasitaika artinya “pertemukan saya”. Kata pasitaika tersebut berarti pula perlihatkan padaku. Kata karena artinya “karena”. Kata ini merupakan kata untuk menyatakan alasan dan dapat disejajarkan dengan kata “sebab”. Kata Allahtaala artinya Allah Swt. Arti kata ini secara harfiah telah dijelaskan pada bagian sebelum-nya.
Sininna balai artinya “semua rezeki”. Kata sininna berarti “semua” merupakan kosakata bahasa Bugis yang diserap ke dalam mantra Bajo ini. Kata semua menyangkut seluruh atau segala sesuatu yang terkait dengannya. Kata balai artinya “rezeki”. Kata balai juga dapat diartikan dengan pemberian yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia. 
Elo natattuppaq ri iya artinya “akan tertumpah padaku”. Larik ini terdiri dari empat kata, yaitu kata elo artinya “akan, mau, atau hendak”, kata natuppaq artinya “ditumpahkan”, kata ri artinya “di”, dan kata iya artinya “saya”. 
Mutulakabbalaqka karena Allah taala artinya “saya memohon karena Allah Swt”. Kata mutulakabbalaqka berarti “saya memohon”. Ka dalam kata mutulakabbalaqka merupakan kata ganti pertama tunggal yang artinya “saya”, sedangkan kata mutolakabbalaq artinya “memohon atau doa”. Kedua kata ini jika dirangkai berarti “saya memohon atau saya berdoa”. Kata karena artinya “karena atau sebab”. Kata Allah taala berarti “Allah Swt”. Pengertian kata karena dan Allah taala telah dijelaskan pada uraian sebelumnya.
Wa balaq ana wa balagana mamaeng berdasarkan arti kebahasaannya dianggap tidak memiliki arti sebab hanya berupa rangkaian bunyi. Akan tetapi, kalimat ini memiliki makna sebagai penegas maksud dan tujuan dari keseluruhan isi mantra ini. Kalimat ini memiliki fungsi yang serupa dengan kata kunfayakun “Jadilah maka pun jadi” atau kalimat syahadat yang terdapat pada mantra yang lain. Meskipun demikian, kata wa balaq ana jika dihubungkan dengan bahasa Arab berarti “dan sampaikanlah pada kami”.
(Heddy shri Ahimsa, 1995: 47)

3.      Mantra untuk membuat tulang kuat agar tidak mudah lelah.

a.     Ø¨ِسْÙ…ِ اللّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِÙŠْÙ…ِ nbihluru nbieheler ptoGop aowutt ptoGop wotolu aiwoi dumgaiaku Go emokgon epeher eher aGu aobu tal eppoaipoaidiaGu nbi muhm.


Bismillahirrahmanirrahim Nabihaluru nabihelere Patonggopa owuta Patonggopa wotolu Iwoi dumagai’aku Nggo meokanggona Pehere-here’anggu Ombu ta’ala Pepoi-poindi’anggu Nabi Muhammad.

b.    Dengan menyebut nama Allah Swt. Nabi Muhammad yang menjadi teladanku empat bagian tanah, empat bagian badan air yang menjaga saya disetiap capekku tempatku bersandar Allah Swt. Dan Nabi Muhammad tempat aku berpegang. 

c.              Pembacaan Heuristik Mantra ini merupakan mantra yang digunakan untuk membuat tulang kuat agar tidak mudah lelah. Mantra ini dilafazkan dalam rangka untuk meminta kesehatan badan dalam beraktivitas sehari-hari. Seperti pada umumnya, mantra ini pun dimulai dengan basmalah. Hal ini menunjukkan bahwa segala usaha dan upaya yang dilakukan oleh pengguna mantra diserahkan sepenuhnya kepada kekuasaan Allah Swt.
Larik pertama, Bismillahirrahmanirrahim berarti “dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Nabihaluru nabihelere pada larik ini memiliki dua makna yang berbeda3. Nabihaluru yang berati “nabiku”. Nabi yang dimaksud adalah nabi Muhammad, yang menjadi teladanku. Nabihelere berarti “nabimu”. Kata dalam bahasa Arab adalah sebutan untuk orang yang menjadi pilihan Allah Swt untuk menerima wahyunya. Kata ini kemudian diserap ke dalam bahasa Tolaki dan digunakan dalam penggunaan mantra. Dalam bahasa Inggris, kata nabi sepadan dengan kata prophet.
Kata patonggopa berarti “empat bagian”. Kata owuta berarti “tanah”, tanah merupakan permukaan bumi. Patonggopa pada larik keempat sama artinya pada larik ketiga yaitu “empat bagian”. Wotolu yang berarti “tubuh”, tubuh adalah keseluruhan jasad sembilan manusia atau binatang dari ujung kaki sampai ujung rambut. Iwoi yang berarti air, yang menjadi sumber kehidupan makhluk hidup.
Dumagai’aku pada kata ini terdiri dari dua kata yang berbeda makna, dumagai berarti “yang menjaga”, dan aku berarti saya.
Nggo yang berarti “akan”. Meokanggona berarti “disetiap capekku”. Pehere-here’anggu berarti “tempatku bersandar”. Ombu ta’ala yaitu Allah Swt, Allah ta’ala adalah sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sebagai yang Maha Kuasa atau Maha Perkasa penguasa jagat raya ini. Kata pepoi-poindi’anggu berarti “tempatku berpegang”. Nabi Muhammad yang berarti “Rasulullah SAW” yang ditugaskan oleh Tuhan untuk menyampaikan ajaran agama Islam.
Pembacaan Hermeneutik Mantra di atas sesungguhnya sudah mengimplikasikan keinginanan si pembaca mantra untuk memperoleh pertolongan dari Tuhan. Pertolongan yang dimaksudkan dalam hal ini adalah berupa kesehatan tubuh dan tubuh yang kuat. Mantra ini juga menggambarkan sikap penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan dan Muhammad SAW sebagai rasul yang dipercaya oleh-Nya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada umat manusia4. Gambaran mengenai sikap penyerahan diri kepada Tuhan terdapat pada larik kedua mantra, yaitu pehere-here’anggu Allah ta’ala.
Kalimat ini mengimplikasikan kepada Allah Swt sebagai tempat bersandar diri memohon pertolongan dan perlindungan, Nabi Muhammad sebagai teladan dan pedoman hidup bagi umat manusia. Semua yang terjadi di dunia adalah karena kehendak-Nya. Allah taala adalah pencipta seluruh jagad alam dan yang berhak untuk menentukan segala sesuatu yang menjadi kehendak-Nya. Kepada-Nyalah semua makhluk harus tunduk dan taat dengan segala perintah dan larangan-Nya, dan memohon perlindungan serta kesehatan jasmani dan rohani. Jiwa dan raga ini adalah milik-Nya, kapanpun Dia dapat membuatnya sakit dan kapanpun dapat mengambilnya. Nabihuluru nabihelere mengimplikasikan pada nabiku nabimu adalah sama.
(http://kasriah94.blogspot.com/2013/01/tugas-makalah-mantra.html)

4.      Mantra untuk Mengikat Pancing
a.    bimilhirmnirhi
ea- ppu
btiG nimN
psitumuan ad bk hw
btiru pu nimN
psitumuan auP  aitu bk dy

Bismillahirrahmanirrahim
E – Papu
Batingga niqmatnya
Pasitummuanna Adam baka Hawa
Battiru pun niqmatnya
Passitummuanna umpang itu baka dayah

b.    Bismillahirahmanirrahim
Ya Allah
Bagaimana nikmatnya
Pertemuan Adam dan Hawa
Begitupun nikmatnya
Pertemukan umpan dan ikan

c.              Mantra ini dimulai dengan kata Bismillahirrahmanirrahim yang disusul dengan susunan kata-kata yang menggambarkan sebuah permohonan. Seperti mantra melautlainnya, kata /Bismillahirrahmanirrahim/ mempunyai pengertian “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Kalimat ini mencerminkan isi mantrayang berupa suatu permohonan yang ditujukan kepada Allah Swt. Kata Bismillahirrahmanirrahim memiliki hubungan makna yang erat dengan kata E-Papu “Ya Allah” pada larik kedua. Larik kedua mempertegas makna larik pertama yang menggambarkan permohonan kepada Allah Swt.
Larik ketiga dan keempat batingga nikmatnya / pasitummuanna Adam baka Hawa merupakan sebuah metafora yang meggambarkan keeratan hubungan yang tercipta antaraHawa dan Adam. Maksud dari isi larik ini menggambarkan suatu hubungan yang manissehingga dari hubungan itu akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Kata /Batingganiqmatnya/ secara harfiah memiliki arti “bagaimana nikmatnya” terdiri dua kata, yaitu batingga dan niqmatnya. Kata batingga berarti “seperti” merupakan kata pembanding yangdipakai untuk membandingkan secara tidak langsung antara dua benda atau lebih.Katabatingga dapat pula diartikan dengan bagai, ibarat, dan semisal. Kata niqmatnya berarti “nikmatnya”. Dalam hubungannya dengan rasa, kata niqmatnya menggambarkan suatu keadaan yang memberikan perasaan nyaman, indah, enak, dan sedap.
Pasitummuanna Adam baka Hawa merupakan rangkaian dari larik sebelumnya batingga nikmatnya yang tidak dapat dipisahkan, sebab keduanya memiliki keterkaitansintaksis yang jika dimaknai secara terpisah akan kehilangan keutuhannya. Pasitummuanna Adam baka Hawa artinya “pertemuan Adam dan Hawa”. Kata pasitummuanna berarti “pertemuan”, terjadi antara dua orang atau lebih.Pertemuan juga sesungguhnya bukanhanya terjadi pada manusia, tetapi juga dapat terjadi pada benda. Misalnya, pertemuan duaaliran sungai, dan sebagainya. Adam baka Hawa artinya Adam dan Hawa. Dua nama iniadalah pasangan yang sengaja diciptakan untuk menjadi penghuni bumi. Adam adalahmanusia pertama yang diciptakan oleh Tuhan untuk menjadi pemimpin di bumi dan Hawa adalah pendampingnya. Mereka adalah nenek moyang bangsa manusia.
Larik kelima dan keenam Battiru pun niqmatnya / Passitummuanna umpang itu bakadayah masih memiliki hubungan yang erat secara semantik dengan larik sebelumnya padamantra ini. Frase battiru pun niqmatnya berarti “begitu pun nikmatnya”. Kata battiru punberarti “begitu pun”. Kata ini dapat pula diartikan dengan seperti itu, demikian itu, atausama seperti itu. Kata niqmatnya berarti nikmatnya. Kata ini juga terdapat pada larik ketiga. Passitummuanna umpang itu baka dayah berarti “pertemuan umpan dengan ikan”. Kata pasitumuuanna berarti “pertemuan”. Kata ini juga terdapat pada larik keempat. Kata umpang berarti “umpan”. Umpang merupakan sesuatu (benda) biasanya berupa makananyang digunakan untuk menarik perhatian sesuatu (hewan) yang hendak ditangkap. Kata baka berarti “dengan”, “dan”. Kata ini menunjukkan dua hal yang disejajarkan. Kata dayah berarti “ikan”, hewan yang hidup dan berkembang biak di air. Umumnya hewan ini terdapatdi laut, sungai, atau di danau. Dengan demikian, terlihat bahwa sasaran mantra ini adalahikan. Mengingat bahwa mantra ini adalah salah satu dari jenis mantra melaut, maka mantraini khusus digunakan ketika hendak menangkap ikan di laut.
(Abdul Rozak Zaidan, 2002: 56)

5.      Mantra untuk Melempar Pancing
a.     bimilh nbiaElE
mktEni ahEr
ainmni alusun
spr altal
pnik aji aibrhim

Bismillah nabiele
makkatenni akhera
innamanni allusu’na
sappara alla ta’ala
Panikka aji Ibrahima

b.    Bismillah para nabi
berpegang kepada akhirat
setiap roh
kebesaran allah swt.
ini adalah ilmu (sejati) nabi ibrahim

c.              Bismillah nabiele berarti “dengan menyebut nama Allah beserta sekalian nabinya”.Bismillah biasanya selalu diucapkan untuk memulai sebuah pekerjaan atau usaha.Sementaraitu, nabiele berarti “para nabi”. Jadi, kata ini dapat diartikan sebagai ucapan salam terhadappara nabi.
Makkatenni akhera artinya “berpegang pada akhirat. Kata Makkatenni memiliki artiharfiah “berpegang”, sesuatu yang dijadikan sandaran atau pegangan agar tidak terjatuh atauterjerumus. Kata akhera berarti “ akhirat”. Akhirat dalam kitab suci agama Islam memilikiarti sebagai tempat tujuan bagi setiap manusia ketika telah meninggal dunia.Akhiratmerupakan alam gaib yang keberadaannya sangat rahasia namun diyakini kepastiannyasebagai tujuan terakhir dari perjalanan manusia di bumi. 
Innamanni allusu’na merupakan suatu ungkapan yang berarti “setiap roh”. Ungkapan ini dapat merujuk pada sesuatu yang halus dan kasat mata. Kata Innamanni memiliki arti “barang siapa”. Kata ini membayangkan adanya manusia atau makhluk lain,entah laki-laki atau perempuan yang diserukan. Kata ini juga bernada peringatan.Kataallusu’na berarti “roh”.Roh dalam arti harfiahnya adalah jiwa yang terdapat pada diri setiapmanusia.Roh itu sifatnya kekal, tidak pernah mati dan tidak pernah hancur. Berbeda halnyadengan jasmani yang akan hancur karena tidak memiliki sifat kekal. Roh inilah yang akanmenghadap kepada Sang Khalik ketika manusia telah sampai pada ajal.
Sappara Alla ta’ala berarti “kebesaran Allah Swt”. Kata Sappara artinya “kebesaran, kekuatan”. Secara leksikal, sappara dapat berarti kemampuan tak terbatas yangdimiliki.Dalam hal ini, kemampuan tak terbatas itu dimiliki oleh Alla ta’ala.Kata Allata’ala berarti “Allah Swt”.Sappara Alla ta’ala menggambarkan kebesaran dan kekuatanyang dimiliki oleh Tuhan tidak ada batasnya dan tidak dapat ditandingi oleh kekuatan manapun.
Panikka aji Ibrahima merupakan kalimat pernyataan yang dibangun dari kata-katapanikka, aji, dan Ibrahima. Kata panikka dalam bahasa Bajo tidak ditemukan padanannyadalam bahasa Indonesia, namun jika dihubungkan dengan kosakata bahasa Jawa, katapanikka secara fonetis memiliki kedekatan dengan kata punika yang berarti “ini”. Arti kataini dapat dipakai melihat konteks dalam larik mantra memungkinkan untukmenghubungkannya ke sana. Hal ini disebabkan oleh bahasa mantra yang memangadakalanya menggunakan kosakata yang asing, aneh dan sulit untuk dimengerti demimenghasilkan efek bunyi yang diinginkan oleh pembaca mantra. Kata Aji artinya “ilmu”atau “kekuatan” dan Ibrahima adalah nama salah seorang nabi (Ibrahim) yang dipercayaimemperoleh mukjizat dari Tuhan. Nabi Ibrahim adalah “pimpinan” dari semua nabi. Jadi,kalimat panikka aji Ibrahima merupakan kesatuan tiga unsur kata yang berarti “ini adalah ilmu (sejati) nabi Ibrahim”. Ketiga unsur kata itu sulit untuk dipisahkan karena antarunsursudah melebur menjadi satu kesatuan yang bersifat tunggal dan utuh.
Jika dilihat secara menyeluruh larik-larik yang terdapat pada mantra ini, kita dapatmenemukan kesatuan isi dan makna.Hubungan antara larik pertama dengan larik-lariksesudahnya memperlihatkan suatu hubungan yang sangat erat.Setiap lariknya merupakansuatu jalinanan struktur yang bermakna.Keeratan hubungan antara larik-larik mantra ini,menciptakan satu keutuhan dan kepaduan.Penggunaan kata-kata seperti akheraallusu’na,alla ta’ala, dan aji Ibrahima menciptakan suatu efek magis tersendiri dalam mantra ini.Biladicermati lebih lanjut, penggunaan kata-kata tersebut ditempatkan pada urutan kata keduapada tiap larik.Kata-kata tersebut memiliki kesamaan bunyi vocal /a/ pada awal kata.Halini semakin memperjelas gambaran suasana penyerahan diri dan kepasrahan kepada SangPenguasa. Jadi, antara bunyi dan pemilihan kata memperbesar efek puitik yang menimbulkan pula efek magis pada mantra ini.

Fungsi MantraUntuk  Masyarakat Bajo Dalam Melempar Pancing
Dalam mantra ini tergambar keinginan si pemantra untuk memperoleh pertolongandari Tuhan melalui perantaraan nabi Ibrahim, seperti halnya seorang hamba yangmengharapkan berkah dari tuannya
Mantra ini merupakan mantra yang digunakan pada saat akan memancing. Untuk itu,isi mantra ini dapat dipahami berdasarkan keterangan dari urutan kata-kata yang terdapatpada tiap larik. Secara keseluruhan, isi mantra sudah mengimplikasikan pada keinginanuntuk memperoleh hasil yang lebih baik dalam kegiatan melaut.\Keinginan itudimanifestasikan dengan sebuah permohonan (doa) kepada Tuhan dalam wujud pembacaanmantra. Dengan demikian, tercermin sikap harapan dari pembaca mantra untuk memperolehrestu dari Tuhan atas usaha yang dikerjakannya.
Secara khusus, mantra melaut di atas mempunyai fungsi untuk memudahkan dalamkegiatan memancing. Keseluruhan isi mantra ini merupakan rangkaian permohonan kepadaTuhan untuk mendapatkan tangkapan ikan sebanyak-banyaknya 
(Abdul Rozak Zaidan, 2002 :62)

6.      Mantra cenning rara
a.    kurd iaird aesmu auwea
nbi eaeler nbimu
nbi muhm aesn nbiku
nbi heder nbin waiea
wktai mlai ecni rr

Kurada irada asemmu uwwae
Nabi elere asenne nabimmu
Nabi Muhammad asenna nabikku
Nabi khadere nabinna uwwaie
Wakkataai malai cenning rara

b.    Kurada irada namanya air
Nabi elere nama nabimu
Nabi Muhammad nama nabiku
Nabi khaidir adalah nabi air
Kuniatkan sebagai manisbulan

c.              Mantra di atas bisa dikatakan telah mengalami islamisasi, itu terlihat dari penggunaan dua nama nabi, yaitu nabi Muhamma (Muhammad s.a.w) dan nabi Elere (Kidhir a.s). Mantra ini biasanya digunakan saat mandi, dimana mantranya di bacakan ke air yg akan dijadikan bahan untuk mandi.Penggunaan nama Nabi Khidir dieprcaya dapat membuat penggunanya terlihat awet muda, karena ada yang percaya Nabi Khidir adalah nabi yang telah meminum air hayat (air keabadian) hingga ia masih hidup sampai sekarang ini.
Adapun mantra di atas itu karena rembulan dipercaya memiliki kekuatan mistis yang dapat menimbulkan aura positif(cahaya) diwajah orang yang melafaskan mantranya. Sehingga ada juga cenning rara yang dalam prakteknya dilakukan dengan menatap rembulan purnama.
Keberhasilan dari mantra cenning rara, itu semua tergantung dari seberapa kuat keyakinan (kekuatan pikiran) akan mantra tersebut, ini sejalan sengan pepatah yang mengatakan "apa yang kau yakini, itulah yang kau dapatkan.
(http://boneonline.blogspot.com/2012/cenning-rara.html)

7.      Mantra pengobatan
a.    aelpu moto
btu lp auettoGi
ebsi pedriku
pmutu ri atauku
perm ri atauku
nwerk al tal
brk kupyku

Alepuka moto’
Batu lappa utettongi
Bessi padderingku
Pamuttu riataukku 
Paremma riabioku 
Nawarekkeka Allah taala 
Barakka kunfa yakuun

b.    Aku terbangun
Aku berdiri diatas batu yang bagus
Besi kujadikan pagar
Wajan ditangan kananku
Allah selalu melindungi
Berkah kunfa yakuun

c.                 Makna dari kalimat alepuko moto artinnya alipu sendiri merupakan bahasa arab yaitu alif yang melambangkan berdiri tegak, atau berdiri tegak saat terbangun, aku berdiri di atas batu yang bagus dia mengandaikan dirinya berda di atas batu yang sangat bagus di pagari degan besi , makna pagar besi sendiri dalam bahasa bugis berarti pelindung dari segala mara bahaya dan besi merupakan sesuatu yang sulit untuk di tembus, di tangan kanan kupegang sebuah wajan dan aku percaya allah selalu melindungiku , berkahnya atas izin allah.
Mantra hanya bekerja ditangan orang yang telah menjalani penempaan batin melalui berpuasa, semedhi atau tirakat lainnya. Tanpa dasar itu, alunan mantra hanya seirama dengan sebuah bacaan sastra, seolah tidak mengandung apa-apa. Dari generasi ke generasi mantra diwariskan. Tetap sama baik format maupun bahasanya. Mencari orang yang berniat membaca dan menerapkannya. Menunggu dengan penuh kesabaran dibalik pintu dan jendela. Beredar tanpa kasak kusuk.

8.      Mantra mendre bola

a.     Ø¨ِسْÙ…ِ اللّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِÙŠْÙ…ِ

bolku aupcji surug
pNjiki iaidi msilsuer
tuwo rilel ns nmym
ennia mpunai
aiy mtuRu riduaea pjjian
brk lailhaill

Bismillahirrahmanairrahim
Bolaku upancaji suruga
Pancajiki idi massilessureng
Tuwo rilalengan nasa anyameng nyamengeng
Nennia mappunai maega ana’
Iyya mattunrue riduae pajajianna
Barakka lailahaillallahu

b.    Bismillahirrahmanirrahim
Rumahku kujadikan surga
Jadikan kami sekeluarga
Hidup didalamnya penuh kebahagiaan
Dan mendapat keturunan yang banyak
Yang berbakti kepada kedua orang tuanya
Berkah lailahaillallah

c.              Rumahku aku jadikan surga artinya ia meniatkan agar rumah barunya ini akan  berguna layaknya surga yang selalu membawa kebahagiaan dan keteangan, agar keluarganya senantiasa mendapat berkah dan rezeki setelah tinggal dirumah barunya, disertai dengan kebahagiaan dan keharmonisan rumah tangganya dan mendapatkan keturunan yang banyak yang berbakti kepda orang tuan serta menjadi anak yang saleh maupun soleha, berkah seizing allah biasanya tidak semua jenis buah-buahan itu digantung disesuaikan dengan lingkungan yang ada, yang memungkinkan secara mudah didapatkan.
Pada waktu pindaha atau menempati rumah baru menurut A.M.Sanusi (1969) bahwa kepala rumah tangga (suami pemilik rumah ) membawa ayam betina (manu komba), sedangkan ibu rumah tangga (isteri) membawa ayam jantan (manu lai) dan setelah sampai diatas rumahnya, keduanya melepaskan ayam masing-masing dan tidak boleh dipotong, karena dianggap sebagai ayam penjaga rumah. 
Menurut kepercayaan orang Bugis, bahwa ayam (manu) merupakan simboil ketentraman dana kebaikan serta kesuburan. Dengan demikian pemilik rumah diharapkan dalam mengarungu kehidupan senantiasa memperoleh ketenteraman, kemakmuran serta keturunan yang banyak dan baik, seperti ungakapan bugis mammanu-manu mutoi atuwo-tuwongenna.
Selanjutnya memilih dan menentukan hari baik, biasanya bersamaan waktu kepindahan tersebut untuk melakukan acara mabbaca-baca (mabbaca duang). Seluruh kerabat dan hadai taulan, bahkan seluruh isi kampong diundang untuk hadir merayakan pesta pindah rumah.
Biasanya juga disuguhkana makanan seperti kue tradisiona yang terbuat dari tepung beras  ketan mentah dicampur gula merah. Hal ini berisi pengharapan, agar hidup pemilik rumah selalu berkecukupan.
Onde-onde bugis ini diartikan, agar pemilik rumahdalam menjapani kehidupannya kelak senantiasa memperoleh kebaikan dan kebahagiaan sampai ke anak cucunya. Bahkan dalam ritual pindah rumah ini biasanya dilakukan kurbann (maggere).
(http://tribudiyuliyanti.blogspot.com/2011/02/mantra.html)

9.      Mantra Aklessoro Ase (Menurunkan Padi ke Sawah)
a.    ao yci. npnauko nbi. nptiboko mleaka. mleak ptn prsG. awli ptn bulu. nalEko nbi. ntbaiko mlleak. brk lailh aill brk an muhmdrsulul.

Oh Yaccing, napanaungko Nabbi, napatimboko malaeka
Maleka patanna pa`rasangang, awalli patanna bulu, 
Naaleko Nabbi, natambaiko malaeka,
Barakka Lailaha Illallah barakka Anna Muhammadarrasulullah.

b.    Oh padi Nabi melindungimu, Malaikat melindungimu,
Malaikat pemilik tanah, Wali pemilk gunung,
Nabi memberimu, Malikat menambahkanmu,
Barkka Lailaha Illallah barakka Anna Muhammadarrasulullah.

c.              Dari contoh mantra di atas yaccing adalah nama padi yang sesungguhnya. Yaccingadalah ase, selanjutnya sebuah pengharapan kepada Nabi, demi dihidupkannya bibit oleh malaikat, sebab malikat adalah pemilik tanah, serta kepada wali yang selaku simbol kesucian ata penyebar agam islam juga beralamat tempat mencari kehidupan. Sementara pada kalimat Barakka Lailaha Illallah Barakka Anna Muhammadarrasulullah, mengandung makna bahwa agar keperluan manusia dapat terpenuhi harus senatiansa berdoa dan berharap berkah dari Allah Swt. dan berkah dari Nabi Muhammad Saw..
Melihat penggunaan  kata dan kalimat pada mantra ini kita dapat dikatakan bahwa mantra ini telah terpengruh islamisasi, karena penggunaan kata Nabbi (Nabi), Malaeka (Malaikat), serta penggunaan kalimat Barakka Lailaha Illallah Barakka Anna Muhammadarrasulullah. 
(http://www.google. Com. : Search contoh jurnal mantra)

10.      Mantra pagar diri

a.     Ø¨ِسْÙ…ِاللّÙ‡ِالرَّØ­ْÙ…َÙ†ِالرَّØ­ِÙŠْÙ…ِ

autEpuai asEn pua alhu tal

pspo muhm

brk ealau ripuaeG

brk lailhaillhumuhmdrsulul


Bismillahirahamanirrahim
Uteppui asenna puang Allahu Taala
Passappo Muhammad SAW
Barakka ellau ri puange
Barakka lailahaillallahu Muhammadarrasulullah

b.    Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang
Aku menyebut nama Allah Swt
Nabi Muhammad Saw sebagai pelindung
Kuminta berkah kepada Allah
Berkah lailahaillallahu muhammadarrasulullah

c.    Mantra ini bermanka hanya kepada Allah tempat kita berlindung dan meminta pertolongan, dan menjadikan nabi Muhammas sebagai pelindung karena nabi Muhammad adalah kekasih Allah. Segala sesuatunya kita kembalikan kepada Allah Swt tiada tempat lain kita berserah diri.
(http://www.google. Com. : Search contoh jurnal mantra)

11.    Mantra pengobatan
a.     etpu bok wea
cuP wea kEec
brk la ailh aillhu

Tepu bokka wae bokka 
cumpa wae kecce
barakka laa ilaha illallahu

b.    Ketika tubuh tersiram air panas 
kemudian disiram air dingin
berkah laa ilaha illallahu

c.     Sebuah mantra yang diucapakan ketika seseorang terkena air panas, kemudian diberi air dingin, maka Insya Allah akan sembuh. Atas berkat Allah Swt.
(http://www.google. Com. : Search contoh mantra)


12.    Baca-baca  pakasih (mantra cinta-kasih)
a.     msuro
ausuro
nlEtuki suron
aisEnGEG mealon (asEn) ku aiy
kumealoai pkrw riasEkEn
kuetyai pkrwGEG riawGEn

Massuro
usuro 
nalettuki suronna
issengenga maelona (asenna) ku iyya
kumaeloi pakarawa riasekenna
kuteyai pakarawangenga riawangena

b.    Yang mengutus
yang diutus
yang diutuskan
beritahu rasa sukanya (namanya) kepada saya
kalau dia suka, dia  memegang keatas
kalau dia tisak suka dia memegang ke bawah.

c.    Disaat seorang lelaki menginginkan seorang wanita untuk mendampingi hidupnya, lelaki itu selalu ada cara untuk memikat wanita seperti halnya mantra ini, untuk memikat wanita yang diinginkannya. 
(http://www.google. Com. : Search contoh mantra)

13.    Mantra ritual
a.    kuuua and to plRoea.
apGrao sK btr nrilEgri clikErn nGiea
nrirEdu tEm goRtu psueln teG btr rkilEea
riesnE dua lGiea
riptiGoa pitu lpi btrea.

Kua adana to palanro-e’:
“A’pangara-o sangka batara nari’legari calikerra’na langi’-e’
Narireddu te’ma gonratung pa’sulu’na tange’ batara rakile’-e’
Risenne’ dua langi’-e’
Ripatingoang pitung lapi batara-e’.”

b.    Bersabdalah sang pencipta:
“Berilah titahmu wahai sangka batara agar terbuka rantai langit
Agar terangkat palang petir penyegel gerbang cakrawala bagai
Kilau petir;
Membelah langit;
Agar terpentang tujuh lapis cakrawala.”

c.    Karya sastra tersebut merupakan jenis baca-baca (mantra) yang terdapat dalam naskah La Galigo yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-16 SM. Memiliki fungsi sebagai teks ritual, baik untuk ma’sure’ toriolo (‘membaca sebagaimana cara leluhur’, yakni membaca dengan nada datar), maupun untuk ma’sure selle’ang (dilagukan) dan biasanya disajikan di depan umum yang biasa dibacakan oleh para pa’sure’. 
(Nirwana Ahmad Arsuka, 2006 : 238)

14.    Mantra cinta kasih
a.    tubun ai anu etelGii ri tubuku
atin ai anu etelGi ri atiku
ywn ai anu etelGi ri ywku
rhsiay ai anu etelGi ri rhsiaku
ppujin ai anu ri aelku mpd ppujin
ywea ri tubuea.

Tubunna i Anu telleng-i ri tubukku;
Atinna i Anu telleng-i ri atikku;
Nyawana i Anu telleng-i ri nyawaku
Rahasianya i Anu telling-i ri rahasiaku;
Pa’pujinna i Anu ri ale’ku ma’pada pa’pujinna
Nyawa-e’ ri tubu-e’.

b.    Tubuh si Anu semoga tenggelam ke dalam tubuhku’
Hati si Anu semoga tenggelam ke dalam hatiku;
Nyawa si Anu semoga tenggelam ke dalam nyawaku;
Rahasia si Anu semoga tenggelam kedalam rahasiaku;
Rasa cinta si Anu terhadapku semoga bagaikan rasa cinta nyawa terhadap tubuh.

c.    Pada hakikatnya karya sastra bugis dapat diungkapkan secara lisan maupun lewat tulisan, karya sastra ini merupakan karya sastra lisan yang biasa disebut dengan mantra, baca-baca, cening rara, dan jenis puisi lama, yang dibawakan oleh para pencerita amatir yang disampaikan dari mulut ke mulut dan biasanya diwariskan secara turun temurun dan bersifat rahasia. Cening rara digunakan untuk memikat hati seseorang dengan harapan orang tersebut jatuh hati kepada penggunanya dan bisa digunakan oleh laki-laki dan perempuan, mereka juga meyakini bahwa cening rara akan berkurang kesaktiannya apabila diketahui orang lain. Karya sastra bugis ini sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu kala namun baru dikumpulkan/dituliskan pada dekade 1970-an hingga 1980-an.
(Nirwana Ahmad Arsuka, 2006 : 244)

15.    Mantra untuk Memikat Wanita (baca-baca ceweq)
a.    aoaoao aGi laoko muaolirG ai…...(tEpuai asEn mkurai ri aElorea)
nrEko mupolEai mtiRo potorEG
nrEko motoni ptudGEk
nrEko tudni ptEtoGEk
nrEko tEtoni pjokGEk lao mai
aiyp nmNmE Nwn nrEko aiy nait
kunfayakun brk l ailh aill

Ooo angin, laoko muolliranga i……(teppui asena makunrai ri elori’e)
narekko mupole’i matinro potorenga
narekkko moto’ni patudangeka
narekko tudangni patetongekka
narekko tettoni pajjokangeka lao mai
iyapa namanyameng nyawana narekko iyya naita
kunfayakun barakka laa ilaha illallah.

b.    Oooh angin pergilah engkau memanggilkan si…..(menyebut nama wanita yang di inginkan)
jika engkau temui dia sedang tidur, bangungkanlah
jika telah bangun, dudukkanlah
jika telah duduk, berdirikanlah
jika telah berdiri, jalankanlah ia kemari
barulah perasaanya akan nyaman jika dia melihatku
kunfayakun, semua ini berkat laa ilaha illallah.

c.    Mantra ini digunakan laki-laki Bugis untuk memikat hati wanita yang di sukainya. Angin pada mantra ini di pahami sebagai sesuatu yang hidup dan dapat menyampaikan pesan atau amanah kepada seseorang. Di masyarakat Bugis masih ada yang mempercayai dan mengunakan baca-baca ceweq untuk memikat hati wanita idamanya apalah lagi pada kalangan anak muda. Baca-baca ceweq di wariskan secara turun temurun dari nenek moyang orang Bugis zaman dahulu untuk anak cucunya. Di dalam mantra (baca-baca ceweq) bisa di katakana mengalami Islamisasi, itu terlihat dari kalimat “Kunfayakun barakka laa ilaha illallah”

16.    Mantra untuk penjaga diri dari siang sampai malam 
a.    alipu toan pua
al t al tEto riaoloku
alipuaEso wEni

Alipu toana puang
allah taala tettong riyoloku. 
Alipuesso wenni 

b.    Alif tuanya allah swt
berdiri di depanku
alif siang malam

c.    Dalam lontara bugis, bahasa tersebut diatas adalah hanya merupakan susunan kata yang sangat indah tapi sarat dengan makna. Akan tetapi dengan keyakinan penuh, leluhur bugis menggunakannya setiap mau tidur dan bangun tidur sehingga tercipta semacam dinding yang tebal disekujur tubuh mereka, yang merupakan kumpulan energi positif., yang sekarang kita kenal dengan istilah AURA. energi positif itu tercipta akibat sugesti yang setiap hari merekaucap.kan untuk diri sendiri melalui mantra tersebut. 

17.  Mantra kekuatan
a.     ao nuru aEKai mEeN aulau n pua m                 poel lol ri boti lGi lisu mCji bEs                  bEsi tonE asEn bEsi aiy moRoea mbEni riNwku            asuko muajEeprik nmlisE bEsi wtkelku                             n mtEdE wea msolo ripspo ea
                                                                             O  nurung engkai menye ulau na puang mu                                                                                 
pole lolang ri boting langiq lisu mancaji bessi                                                                      
bessi tone’ asenna bessi iya monroe mabenni rinyawaku                                                   
assuko muajjepperika namallise’ bessi watangkaleku                                                                     
na mattedde’ wae massoloq ripassapo e

b.    O nurung disini ada batu yang diberkahi tuhan                                                                           
dari langit pulang menjadi besi                                                                            
dinamakan besi keras yang tinggal dijiwaku selamanya                                                           
dipagar lalu mengeras air yang mengalir

c.     Batu yang dipercayai (orang Bugis) mempunyai kekuatan gaib yang diturunkan dari langit dan akan dimiliki oleh orang tertentu, bagi pemiliknya akan dikaruniai kekebalan. Dari batu itulah diambil kesimpulan kata-kata menjadi sebuah mantra.   
(Sastra lisan : Halide)

18.    Punna nanaungko ri butta anne baca :
a.  ai kau but kuaojo
pelwG tlsku
earG meG
ri kmin metena

I kau butta kuonjok
palewangang tallasakku
eranga mange
ri kaminang mateknea

b.  Wahai tanah yang aku injak
Luruskanlah jalan hidupku
Bawalah aku
Ketempat yang paling baik

c.  “Pengharapan kepada bumi tempat mengadu nasip agar hidup lebih baik”

19.    Punna lakjappamako anne baca 
a.  buG birea kukk
   buG bul kusoeaa
   buG niGaia rilino
   ai nek Ges pt
   sb alhu tal

Bunga biraeng kukangkang
Bunga bulang kusoeang
Bunga ningaia rilino
I  nakke ngaseng pata
Sabak Allahu taala

b.  Bunga biraeng yang kugenggam
Bunga bulan yang kuayunkan
Bunga yang di sukai di dunia
Saya semua yang punya
Karena Allah 

c.  “Dowangang ini adalah keinginan atau harapan seorang wanita yang ingin mempunyai semua keindahan dalam dirinya”

20.    Punna lattinroko anne baca 
a.  kuptiromi tubuku
   kukalibu shdku
   ptpulo mlaika
ajgaia ai ltiro
sb alhu tal

Kupatinromi tubuku
kukalimbuk sahadakku
patampulo malaekak
anjagaiak i lalangtinro
sabak  allahutaala

b.  Saya sudah menidurkan tubuh saya
dengan berselimutkan sahadat
empat puluh malaekat
yang menjagaku di dalamtidur
karena Allah

c.  Dowangang yang di bacakan sebelum tidur dan di jaga oleh empat puluh malaikat agar tidur nyenyak dan terbangun dalam keadaan baik


SYAIR

1.      Osong (Angngaru dalam bahasa Makassar) Puisi Lama
a.     teb pua                                                                      aiy riasE lebl                                                                tP kuku ptElrEn                                                            aitw mai l ebl pua                                                          mnu lolo ed psoron                                                             asGirEn kelwGEeG                                                        acuelan piluruea                                                                   ali alin bEsiea                                                                         brisi rituRuan                                                                   koroenli bEtea                                                                          ea edmuaisEsig                                                                   pitu an dr mbju cEl                                                       tjEiiiGi ri pmsrE                                                                                           teb teb teb    
                                                                                                                                               Tabe puang                                                                                                                                     iyaq riaseng La Bela                                                                                                                       tampa kuku pattellarenna                                                                                                                  itawaq mai La Bela puang                                                                                                             manuq lolo deq passoroqna                                                                                                     assangirenna kalewangengnge                                                                                         acculeanna pilurue                                                                                                                      ali-alinna Bessie                                                                                                                          barisi ritunruanna                                                                                                                    koroneli bettae                                                                                                                                      e…demuissengsiga                                                                                                                                          pitu anaq dara maqbaju cellaq                                                                                              tajenggi ri pammasareng                                                                                            tabe…tebe…tabe.

b.    Maaf puang                                                                                                                                   saya dinamakan dan dipanggil la Bela                                                                                  lihat saya la Bela puang                                                                                                             ayam mudah tak pernah mundur                                                                                               parang yang diasa                                                                                                                       dan permainan peluru                                                                                                                menyatu dengan besi                                                                                                             dan prajurit yang nakal                                                                                   e…ketahuilah                                                                                                                             tujuh gadis berbaju merah                                                                                                       menunggu dikemudian hari                                                                                                              maaf … maaf…maaf puang. 

c.     Sebuah ikrar setia yang dilakukan oleh seorang To Barani (prajurit atau panglima perang) dihadapan sang Raja atau Osong (angngaru) ini menjadi sumpah setia pada Raja, akan mati mendahuluinya jika ada yang berani menganggu Rajanya. Osong (angngaru) biasa juga dipersembahkan dihadapan pemimpin, tamu, orang yang tinggi jabatannya.
(Sastra lisan : Khaerul)

2.      Syair dalam naskah tolo’ yang mengisahkan peristiwa
a.     Ri aulE epbEruari
tau sisEbu arua
rtun sEpulo dua
elel toeGni lebl
akuasn bldea
ri to aGrisieaed.

Ri uleng pe’be’ruari
Taung sisebbu arua
Ratu’na seppulo dua
Le’le’ tongeng-ni (la be’la)
Akuasanna Balanda-e’
Ri to-Angarisi’-e’de’.

b.    Pada bulan feberuari
Tahun seribu delapan
Ratus dua belas
Beralih betul (kawan)
Kekuasaan orang belanda
Kepada orang inggris.

c.     Karya sastra lama ini merupakan syair dalam naskah tolo’ yang mengisahkan peristiwa diambilalihnya oleh Inggris pemerintahan Belanda di Makassar pada tahun 1812 dan perlawanan orang bugis menentang kembalinya penguasa belanda pada tahun 1817.
(Nirwana Ahmad Arsuka, 2006 : 239)


DAFTAR PUSTAKA
Tangdilintin, L. T.. 1984. Ungkapan tradisonal yang ada kaitannya dengan sila-sila dalam pancasila propinsi Sulawesi Selatan. Ujung Pandang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Suwondo, H. B., dkk. 1982. Ungkapan Tradisional Sebagai Sumber Informasi Kebudayaan Sulawesi Selatan. Makassar: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Saptika, Andarini. 1952. Naskah Kebudayaan Suku Makassar. Jakarta Timur: Pt. Wadah Ilmu.
Haddade, Muh. Naim. 1986. Ungkapan, Pribahasa, dan Paseng: Sastra Bugis. Jakarta : Depdikbud, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah. 
Mahmud. 1986. Pappasang To Riolo. Ujung Pandang: Balai Penelitian Bahasa.
Kulle, Syarifuddin dan Zainuddin Tika. 2005. Aksara Lontara Makassar. Sulawesi Selatan: Erlangga.
Haddade, Muh. Naim. 1986. Ungkapan, Pribahasa, dan Paseng: Sastra Bugis. Jakarta : Yayasan Kebudayaan Sul-Sel.
Halid, Muhammad. 1997. Bunga Rampai Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra. Ujung Pandang: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud.
Amir, Andi Rasdiana, dkk. 1982. Bugis-Makassar dalam Peta Islamisasi. Ujung Pandang:
Machmud, A. Hasan. 1994. Silasa. Ujung Pandang: Perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Punagi, A. A. 1983. Pappasang (Wasiat Orang Dahulu). Sulawesi Selatan: Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan.
Zaidan, Abdul Rozak. 2002. Pedoman Penelitian Sastra Daerah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Ahimsa, Heddy Shri. 1995. Levis-Strauss dikalangan Suku Bajo: Analisis Struktural dan Makna Cerita Suku Bajo. Yogyakarta: Kalam.
--------. 2001. Strukturalisme Levis-Strauss Miros dan Karya Sastra. Yogyakarta: Galang Press.
Alwin, Hasan, dkk. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi III). Jakarta: Balai Pustaka.
Ambo Enre, Fachruddin, dkk. 1985. Pappasenna To Maccae ri Luwuq Sibawa kajao Laiddong ri Bone. Ujung Pandang: Depdikbud.
Diglib.unm.ac.id/files/disk1/3univeritas%negeri%20makassar-digilib-unm-joharamird-149-1-0005pap-.docx
http://tribudiyuliyanti.blogspot.com/2011/02/mantra.html
http://www.google. Com. : Search contoh jurnal mantra
http://kasriah94.blogspot.com/2013/01/tugas-makalah-mantra.html
http://pappaseng ogi-Petuah bugis (edisi 1)_bijakkata’s Blog. Html
(http://bungawellu.blogspot.com/2013/04/ada-pappaseng.html
http://bungawellu.blogspot.com/2013/04/ada-pappaseng.html